Satu hal yang harus kita perhatikan saat berada dalam kondisi survival adalah kita harus dapat berkomunikasi dengan regu atau tim penyelamat. Sebagai survivor kita harus memastikan bahwa setiap pesan yang kita kirimkan tidak akan mencelakakan diri di kemudian hari, dan penerima pesan dapat mengerti pesan yang disampaikan. Pola geometri seperti garis lurus, lingkaran, segitiga atau tanda silang dapat digunakan. Begitu pula kode visual seperti api, asap, kilatan cahaya, atau pola kontras dapat membantu orang lain atau tim penyelamat mengetahui lokasi kita.
1. PENERAPAN
Dalam mengaplikasikan sinyal darurat, kita harus mencari lokasi datar dan luas pada area yang mudah dilihat orang lain. Gunakan sinyal jelas yang mudah dibuat. Apapun tehnik dan peralatan sinyal yang dilakukan, pastikan kita dapat menerapkannya. Dalam artian kita mengerti betul setiap kode yang digunakan. Sebagai contoh, jika kita menggunakan kode morse, maka kita wajib mengerti setiap arti dari kode-kode tersebut. Melakukan latihan dan mempelajari tehnik, peralatan sinyal sebelum kita memerlukan dapat menjadi solusi jika kita suatu waktu terjebak dalam kondisi darurat. Menguasai tehnik dan peralatan sinyal dapat meningkatkan kesempatan untuk survive.
2. TEHNIK MEMBUAT SINYAL
Ada dua cara utama untuk dapat berkomunikasi menggunakan sinyal, visual dan audio. Cara yang dapat kita gunakan tergantung kondisi dan peralatan yang ada. Apapun caranya, pastikan kode visual dan audio siap digunakan.
Kode Visual
Api.
Dalam keadaan gelap, api merupakan salah satu solusi efektif untuk membuat sinyal. Membuat api besar pada permukaan tanah berbentuk segitiga atau garis lurus sepanjang 25 meter dapat membantu orang lain mengetahui keadaan kita. Buatlah api jika waktu dan situasi memungkinkan dan jaga sampai kita membutuhkannya. Dan jangan membuat api jika tidak ada orang, atau tim penyelamat yang melihat, karena akan percuma. Pastikan api mudah dilihat, contohnya jika dalam hutan, api tidak tertutup pepohonan.
Dalam keadaan survival sendirian, menjaga tiga buah api sekaligus merupakan hal yang sulit, maka api berbentuk garis lurus merupakan pilihan terbaik. Membakar pohon merupakan cara lain untuk memancing perhatian. Kita dapat meletakkan kayu-kayu kering pada cabang bagian bawah dan menyulutnya. Kita dapat menambahkan dedaunan hijau agar asap yang terbentuk semakin banyak sebelum pohon terbakar habis. Pastikan kita memilih pohon yang terisolasi, sehingga kita tidak memicu kebakaran hutan yang justru membahayakan diri sendiri.
Asap.
Di siang hari, membuat dan menggunakan asap untuk memancing perhatian dapat dilakukan. Cobalah membuat asap yang kontras, contohnya : jika permukaan tanah gelap maka buatlah asap dengan warna terang/putih, dan jika permukaan tanah terang buat asap dengan warna gelap/hitam. Jika kita menambahkan dedaunan hijau, lumut atau sedikit air pada api, maka akan terbentuk asap yang berwarna putih. Namun jika menambahkan karet atau kain yang dibasahi oli, maka akan kita akan mendapatkan asap yang berwarna hitam.
Harap di ingat, sinyal asap hanya efektif pada cuaca cerah dan tenang. Angin kencang dan hujan dapat membuyarkan asap, sehingga kecil kemungkinan untuk dapat dilihat.
Cahaya.
Cahaya berwarna merah merupakan kode internasional untuk keadaan darurat, oleh karena itu, gunakanlah kode cahaya merah kapanpun disaat waktu memungkinkan. Warna lain dapat digunakan untuk membantu tim pencari mengetahui lokasi kita. Kita dapat menggunakan senter, pen flare, star cluster dan sebagainya.
Cermin.
Pada siang hari, cermin merupakan peralatan terbaik untuk membuat sinyal. Jika kita tidak memiliki cermin, kita dapat menggunakan benda mengkilap yang dapat memantulkan sinar matahari. Arahkan kilatan cahaya pada pesawat, helikopter, kapal, perahu atau posisi tim pencari sehingga tim pencari mengetahui lokasi kita.
Kabut dan bayangan dapat membuat pilot kesulitan mengetahui lokasi kita. Maka jika memungkinkan carilah lokasi yang lebih tinggi dari area sekitarnya. Jika kita tidak dapat melihat dan menentukan posisi pesawat atau kapal, arahkan kilatan cahaya pada arah suara pesawat.
PERHATIAN :
Jangan membuat sinyal kilatan secara cepat dan acak, dalam keadaan perang pilot dapat menganggap itu merupakan kilatan tembakan musuh. Dan jangan menyorot bagian kokpit dalam waktu yang lama, sebab dapat menganggu pandangan pilot.
CATATAN :
Beberapa pilot melaporkan dapat melihat kode kilatan cahaya dari jarak lebih dari 160 kilometer dalam kondisi ideal. Artinya sinyal menggunakan cermin cukup efektif.
Pakaian.
Menyusun pakaian pada permukaan tanah atau di atas pohon merupakan cara lain untuk membuat sinyal. Gunakan bahan yan memiliki warna cukup kontras dari lingkungan sekitar. Susun pakaian menjadi bentuk geometri yang besar agar mudah dilihat dari jauh. Kita dapat menggunakan ponco, parasut, tenda atau material lain untuk membuat sinyal.
Material Alami.
Jika kita tidak memiliki material lain, kita dapat mengunakan material alam untuk membuat simbol. Kita dapat membuat gundukan tanah yang dapat menimbulkan bayangan, semak-semak, dedaunan, atau batu. Buatlah pola kontras pada area sinyal. Contohnya, pada area semak-semak kita dapat memotong atau menidurkan semak membentuk pola geometri sinyal.
Kode Audio.
Radio Panggil. Jika kita memiliki perangkat radio pangil, HT atau AN/PRC, kita dapat mengirimkan pesan pada tim penyelamat. Gelombang radio yang dapat ditempuh dapat bervariasi tergantung receiver, area, ketinggian medan, kelebatan vegetasi, cuaca, kondisi baterai, jenis radio dan gangguan sinyal. Untuk mendapatkan performa maksimal dari radio :
• Kirimkan pesan pada cuaca yang cerah dan area yang tidak terhalang
• Pastikan antena berada pada sudut yang tepat dan jauhkan benda yang dapat menghalangi sinyal.
• Perhatikan kondisi baterai, matikan radio jika tidak digunakan.
• Dalam cuaca dingin letakkan baterai dalam pakaian agar tidak terpapar dingin secara langsung. Suhu dingin dapat mengurangi daya baterai
• Pastikan radio dan baterai selalu kering. Percikan air dapat merusak sirkuit.
Peluit.
Penggunaan peluit merupakan cara terbaik untuk membuat sinyal dalam jarak yang cukup dekat. Suara peluit dapat didengar hingga radius 1,6 kilometer. Dengan peluit, kita dapat mengirimkan sinyal dan pesan menggunakan kode morse.
Suara Tembakan.
Kode ini biasanya digunakan oleh tentara dalam keadaan darurat. Dengan menembakkan peluru sebanyak tiga kali berturut-turut.
3. KODE DAN SINYAL
SOS.
Kita dapat menggunakan cahaya senter, suara peluit atau bendera untuk menyampaikan sinyal darurat. SOS merupakan kode internasional yang menandakan keadaan darurat dalam sandi morse. Tiupan peluit atau cahaya senter tiga kali panjang, tiga kali pendek, tiga kali panjang yang di ulang setiap satu menit merupakan kode sinyal SOS. Jika menggunakan bendera, pegang bendera pada sisi kiri untuk tanda garis dan pada sisi kanan untuk tanda titik.
Kode Darurat dari Daratan ke Udara.
Kode ini memiliki lima buah pola pasti yang tiap pola memiliki arti berbeda. Membuat pola dengan rasio minimum lebar 1 meter dan panjang 6 meter. Dan jika pola yang kita buat lebih besar, maka rasio yang digunakan tetap 1:6. Pastikan sinyal memiliki warna yang kontras dengan lingkungan sekitar dan berada pada tempat yang mudah dilihat dari udara.
Sinyal Tubuh.
Jika pesawat cukup dekat sehingga pilot dapat melihat kita dengan jelas kita dapat menggunakan gerakan atau posisi tubuh untuk menyampaikan pesan.
Panel Sinyal.
Jika kita memiliki ponco, parasut, tenda, layar atau bahan lain yang memiliki warna kontras bolak-balik, kita dapat melipatnya membentuk kode untuk menyampaikan pesan.
4. PENGIRIMAN PESAN
Jika kita dapat melakukan kontak menggunakan radio, kita dapat membantu tim pencari untuk mengetahui lokasi kita.
Hal yang wajib dilaporkan adalah :
• Nama.
• Lokasi/koordinat.
• Jumlah dan keadaan survivor.
• Kebutuhan, seperti obat-obatan atau peralatan lain.
Dapat melakukan kontak radio bukan berarti kita sudah aman. Ikuti instruksi yang disampaikan dan selalu lakukan persiapan diri sampai kita benar-benar diselamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar